Pengaruh Edukasi Kesehatan Reproduksi Pra Nikah Pada Peningkatan Pengetahuan Remaja Untuk Pencegahan Stunting
DOI:
https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.53Keywords:
Edukasi;Remaja;Pra Nikah; StuntingAbstract
Latar Belakang: Di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Kabupaten Lombok Barat, jumlah dan presentasi wanita menurut usia perkawinan pertama persentase yang cukup tinggi terjadi pada umur 16 – 19 tahun sebesar 47,22 %, umur 20 – 29 tahun sebesar 47,01 %, < 16 tahun sebesar 4, 27 % dan umur > 30 tahun sebesar 1, 50 % (BPS Lobar, 2020).
Faktor penyebab pernikahan usia dini di NTB memang sangat kompleks diantaranya pemaksaan dari orang tua atau keluarga dan karena cinta. Sebagian besar remaja menikah belum mencukupi umur dan tidak mendapat ijin dari KUA sehingga kebanyakan menikah di bawah tangan atau lebih dikenal sebagai nikah siri.Tujuan: Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan reproduksi pra nikah terhdap tingkat pengetahuan remaja. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pre post one grup test design, dengan jumlah sampel sebanyak 30 remaja. Hasil: Terdapat pengaruh edukasi pra nikah dalam meningkatkan pengetahuan remaja. Kesimpulan: Edukasi pra nikah mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi pra nikah.
Background: In West Nusa Tenggara Province, especially West Lombok Regency, the number and presentation of women according to the age of first marriage is quite high, at the age of 16 - 19 years at 47.22%, at the age of 20 - 29 years at 47.01%, < 16 years old is 4.27% and age > 30 years is 1.50% (BPS Lobar, 2020).
The factors causing early marriage in NTB are very complex, including coercion from parents or family and because of love. Most teenagers who marry are not old enough and do not have permission from the KUA, so most of them marry under the hand, better known as unregistered marriages. Objective: This research analyzes the effect of pre-marital reproductive health education on teenagers' knowledge levels. Method: The research method was pre-experimental with a pre-post one group test design, with a sample size of 30 teenagers. Results: There is an influence of premarital education in increasing teenagers' knowledge. Conclusion: Pre-marital education can increase teenagers' knowledge about pre-marital reproduction health.
References
Dinengsih, S., & Hakim, N. (2020). Pengaruh Metode Ceramah Dan Metode Aplikasi Berbasis Android Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(4), 515–522. https://doi.org/10.33024/jkm.v6i4.2975
Hidayat Yusuf, W., & Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi NTB, P. (2022). Faktor Resiko Stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia. RCS Journal, 2(1), 34–45.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Survei Demografi Dan Kesehatan. In Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Kumar, H. K. V. S., & Modi, K. D. (2008). Effect of parental education on child stunting. The Lancet, 371(9627), 1836-7-author reply 1837. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(08)60792-8
Lendra, M., Marlenywati, & Abrori. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Booklet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Kecukupan Energi Remaja (Studi Pada Siswa-Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Pontianak). Jumantik, 4–5. http://operjurnal.unmuhpkn.ac.id/index.php/JJUM
Lestari, W., Margawati, A., & Rahfiludin, M. Z. (2014). Faktor Risiko Stunting pada Anak Umur 6-24 bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia, 3(1), 37–45. https://doi.org/10.14710/JGI.3.1.126-134
Nadiyah, Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0 — 23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(2), 125–132.
Oktarina, Z., & Sudiarti, T. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di Sumatera. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(3), 175–180. https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.3.177-180
Pormes, W. E., Rompas, S., & Ismanto, A. Y. (2013). Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Gizi dengan Stunting Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Malaekat Pelindung Manado. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Tafesse, T., Yoseph, A., Mayiso, K., & Gari, T. (2021). Factors associated with stunting among children aged 6–59 months in Bensa District, Sidama Region, South Ethiopia: unmatched case-control study. BMC Pediatrics, 21(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12887-021-03029-9
Wahyurin, I. S., Aqmarina, A. N., Rahmah, H. A., Hasanah, A. U., & Silaen, C. N. B. (2019). Pengaruh edukasi stunting menggunakan metode brainstorming dan audiovisual terhadap pengetahuan ibu dengan anak stunting. Ilmu Gizi Indonesia, 2(2), 141. https://doi.org/10.35842/ilgi.v2i2.111
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Indonesian Health Issue
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.