Studi Kasus: Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.A Dengan Mola Hidatidosa
DOI:
https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.34Keywords:
Asuhan Kebidanan; Mola HidatidosaAbstract
Latar Belakang: Angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi, sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Menurut kemenkes RI Tahun 2020, jumlah kematian ibu pada tahun 2020 menunjukan 4.627 kematian di Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2020 disebabkan oleh pendarahan (termasuk mola hidatidosa). Prevalensi mola hidatidosa di Asia menunjukan 1:120 kehamilan. Di Inonesia sendiri didapatkan kejadian mola hidatidosa pada 1:85 kehamilan. Berdasarkan laporan tahunan RSUD PATUT PATUH PATJU Gerung tahun 2020 ditemukan kasus Mola Hidatidosa sebanyak 12 kasus. Pada tahun 2021 bulan Januari sampai dengan September tercatat sebanyak 7 kasus.Tujuan: Menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Mola Hidatidosa, menggunakan pendekatan manajemen kebidanan secara komprehensip. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan rekam medik. Hasil: Pengeluaran jaringan Mola Hidatidosa dilakukan dengan Aspirasi Vaccum Manual. Kesimpulan: Pemberian penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan prosedur
Background: The maternal mortality rate (MMR) is still very high, around 295,000 women die during and after pregnancy and childbirth. According to the Indonesian Ministry of Health in 2020, the number of maternal deaths in 2020 showed 4,627 deaths in Indonesia. Based on causes, the majority of maternal deaths in 2020 were caused by bleeding (including hydatidiform mole). The prevalence of hydatidiform mole in Asia is 1:120 pregnancies. In Indonesia, the incidence of hydatidiform mole is 1:85 pregnancy. Based on the annual report of the PATUT PATUH PATJU Gerung Hospital in 2020, 12 cases of Mola Hidatidosa were found. In 2021 from January to September there were 7 cases. Objective: Applying midwifery care to pregnant women with Mola Hidatidosa, using a comprehensive midwifery management approach. Method: The type of research used in this case study is descriptive research using primary and secondary data from anamnesi s, physical examination, laboratory examination, and medical records. Results: Hydatidiform mole tissue was removed by manual vacuum aspiration. Conclusion: Provision of management is in accordance with theory and procedures.
References
Arantika, H. 2017. Patologi Kehamilan.Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Anasari, Tri. 2017. “HUBUNGAN STATUS GIZI DAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN MOLA HIDATIDOSA DI RSUD BANJARNEGARA TAHUN 2011 – 2013.” Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan 8: 39–49.
Artha, I Gede Putu Widya. 2017. “Transfusi Darah Pasca Bedah.” Smf/Bagian Anestesiologi Dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Univesitas Udayana: i–14.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/ed283cff8c1b7864b014e0bd25f153e6.pdf.
Dinas Kesehatan, NTB. “Jumlah Kematian Ibu Menurut Penyebab Di NTB Tahun 2020_0.”
Etiologi, Faktor et al. “A. Bagan Pathway Mola Hidatidosa.”
Gusti., Elizabeth. 2017. “Skripsi Elizabeth Gusti.”
Indayanie, Novita, and Banundari Rachmawati. 2016. “PACKED RED CELL DENGAN DELTA Hb DAN JUMLAH ERITROSIT ANEMIA PENYAKIT KRONIS.” Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 21(3): 220.
Kusuma, Arlitta Intan, Besari Adi Pramono, and Kariadi Semarang. 2017. “Karakteristik Mola Hidatidosa Di Rsup Dr. Kariadi Semarang.” 6(2): 319–27.
Narottama, Harya, Erry Gumilar, and Brahmana Askandar. 2019. “Twin Pregnancy with Hydatidiform Mole.” Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 8(2): 75–83.
Okyere, Emmanuel. 2011. “HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN MOLA HIDATIDOSA KOMPLIT DI RSUD JOMBANG PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2010.” Phys. Rev. E 1(June): 53.
Pratama, Anggi Sagita Dwi. 2020. “Perbedaan Kadar Hemoglobin Penderita Anemia Sebelum Dan Sesudah Transfusi Darah.” Karya Tulis Ilmiah: 1–53.
Purba, Yulita Sari, Muh Ardi Munir, and Daniel Saranga. 2019. “Mola Hidatidosa.” Medical Profession (MedPro) 1 (1)(1): 79–86.
Puspitasari, Ratna Dewi et al. 2019. “Hubungan Riwayat Abortus Dengan Kejadian Mola Hidatidosa Pada Wanita Usia Reproduktif Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.” 3: 6–9.
Santy Irene Putri, S.ST, MPH, and MKM Asruria Sani Fajriah, SST. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Patologi. 1st ed. eds. Penerbit CV. Pena Persada and Nisa Falahia. Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas Jawa Tengah: Penerbit CV. Pena Persada.
Septiyaningsih, Dhiah. 2016. “Faktor-Faktor Ibu Yang Mempengaruhi Kejadian Mola Hidatidosa.” Jurnal Kesehatan Al-Irsyad 9(2): 17–24.
Septiyaningsih, Rochany, Dhiah Dwi Kusumawati, and Arini Ulfah. 2016. “Faktor-Faktor Ibu Yang Mempengaruhi Kejadian Mola Hidatidosa.” Jurnal Kesehatan Al-Irsyad 9(2): 17–24.
Syafii, Aprianti, and Harddjoeno. 2016. “KADAR B-HCG PENDERITA MOLA HIDATIDOSA SEBELUM DAN SESUDAH KURETASE.” Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory 14(2): 1–6.
Thanthirige, Parana et al. 2016. “ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU S YANG MENGALAMI MOLA HIDATIDOSA DI RUANG MAWAR RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA.” (August).
WHO, 2014. 2014. “Angka Kematian Ibu.” Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia 10(01): 9–12.
WHO. 2015. Angka kematian ibu. In Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Indonesian Health Issue
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.