Hubungan Status Gizi dan Mobilisasi Dini Terhadap Involusi Uteri

Authors

  • Yizri Novfrida Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang
  • Rosi Lawarni Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang
  • Rangga Pusmaika Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang

DOI:

https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.42

Keywords:

Uterine Involution; Early Mobilization; Nutritional Status

Abstract

ABSTRAK

Latar belakang: Segera setelah persalinan, berat rahim sekitar 1000 gram dan selanjutnya mengalami masa proteolitik, sehingga otot rahim menjadi kecil ke bentuknya semula. Pada beberapa keadaan, terjadinya proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilannya terlambat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan status gizi dan mobilisasi dini terhadap involusi uteri pada ibu nifas di Puskesmas Sepatan Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan chi square. Sampel penelitian ini menggunakan accidental sampling yang berjumlah  38 responden. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat.  Hasil: Responden dengan status gizi normal mengalami involusi uteri normal sebesar 81,8% dengan nilai P 0,084 ≥ alpha (0,05) berarti tidak adanya hubungan antara status gizi dengan involusi uteri pada ibu nifas. Responden dengan mobilisasi dini baik mengalami involusi uteri normal sebesar 88% dengan nilai P 0,001 ≤ alpha (0,05) berarti adanya hubungan antara mobilisasi dini dengan involusi uteri pada ibu nifas. Kesimpulan: Mobilisasi dini sangatlah penting untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina (lochea) serta sebagai upaya mempercepat involusi uteri pada ibu nifas.

Background: Immediately after delivery, the uterus weighs about 1000 grams and then undergoes a proteolytic period, so that the uterine muscles become small to their original shape. In some circumstances, the uterine involution process does not work as it should, so that the reduction process is delayed. Purpose: This study aims to determine the relationship between nutritional status and early mobilization on uterine involution in postpartum women at the Sepatan Health Center, Tangerang Regency. Methods: This research is analytic in nature with a cross-sectional approach using chi square. The sample used accidental sampling which amounted to 38 respondents. This study uses univariate and bivariate analysis. Results: Respondents with normal nutritional status experienced normal uterine involution of 81.8% with P-value of 0.084 ≥ alpha (0.05) meaning that there was no relationship between nutritional status and uterine involution in postpartum women. Respondents with good early mobilization experienced normal uterine involution of 88% with P-value of 0.001 ≤ alpha (0.05) meaning that there was a relationship between early mobilization and uterine involution in postpartum mothers.

Conclusion: Early mobilization is very important to improve blood circulation and expel vaginal discharge (lochea) and as an effort to accelerate uterine involution in postpartum women.

 

References

Alvionita, V., Pasae, T., Herawaty, Syam, S., Khair, U., & Lestari, I. V. (2022). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu. Hubungan Status Gizi Dan Menyusui Dengan Involusio Uteri Pada Ibu Post Partum, 7(2), 212–217.

Apriana, R., Wulandari, P., & Aristika, N. P. (2016). Pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum spontan di rsud Tugurejo Semarang. Prosiding Muswil IPEMI Jateng, September, 138–144.

Dieny, F. F. (2014). Permasalahan Gizi pada Remaja Putri. Graha Ilmu.

Djami, M. E. U. (2018). Konsep Dasar Nifas Laktasi dan Menyusu.

https://moudyamo.wordpress.com/2018/05/24/konsep-dasar-nifas-laktasi-dan-menyusui-pengantar-asuhan-kebidanan/

Hadi, Y., & Fairus, M. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Lampung Utara. Jurnal Kesehatan Metrio Sai Wawai, VII(2), 19779–469.

Jannah, N. (2011). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.

Lestari, I. dan K. U. (2016). Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Involusi Uteri Pada Ibu Nifas di BPM HJ.Titik Rahmawati Mojosari Kabupaten Mojokerto. Jurnal Keperawatan Sehat, 14(2). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/575672

Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan KB. EGC.

Mayasari, F. F., Meikawati, W., & Astuti, R. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Involusi Uterus (Studi Kasus Di Bpm Idaroyani Dan Bpm Sri Pilih Retno Tahun 2014 ). Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(1), 17–22.

Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka.

Rimandini, S. dan. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas (Postnatal Care). TIM.

Rofiah, S., Yuniyanti, B., & Isworo, A. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas 6 jam post partum. Jurnal Riset Kesehatan, 4(2), 734–742.

Supariasa. (2016). Penilaian Status Gizi. EGC.

Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Pustaka Baru Press. http://ucs.sulsellib.net//index.php?p=show_detail&id=35647

Windarti, Y., & Zuwariah, N. (2016). Pengaruh Mobilisasi Dini dan Pijat Oksitosin terhadap Involusi Uteri pada Ibu Post Partum. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 3(1), 032–036. https://doi.org/10.26699/jnk.v3i1.art.p032-036

Downloads

Published

2022-08-07

How to Cite

Novfrida, Y., Lawarni, R. ., & Pusmaika, R. (2022). Hubungan Status Gizi dan Mobilisasi Dini Terhadap Involusi Uteri . Indonesian Health Issue, 2(2), 54–62. https://doi.org/10.47134/inhis.v2i2.42

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.