Studi Kasus:Asuhan Kebidanan Neonatus Pada Bayi Ny.N Dengan Kelainan Kongenital Labiopalatoschizis, Polidaktili Disertai Asfiksia Berat

Authors

  • Intan Gumilang Pratiwi Poltekkes Kemenkes Mataram
  • Ni Putu Karunia Ekayani Poltekkes Kemenkes Mataram
  • Elis Fitriani Poltekkes Kemenkes Mataram

DOI:

https://doi.org/10.47134/inhis.v1i2.29

Keywords:

Midwifery Care; Labiopalatoschizis; Polidaktili

Abstract

Latar Belakang: Kelainan kongenital dapat didefinisikan sebagai kelainan struktural atau fungsional termasuk gangguan metabolisme yang hadir saat lahir. Kelainan ini dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non-genetik. . Prevalensi kelahiran kelainan bawaan di Inggris adalah 2% dan di Afrika Selatan adalah 1,49%. Di Lebanon tingkat kejadian anomali congenital adalah 2,4%.2 Di Asia Tenggara, jumlah penderita kelainan kongenital cukup tinggi yaitu mencapai 5%. Sedangkan pada kasus Asfiksia di Indonesia tingginya angka kematian bayi sebanyak 27,4%.Tujuan:Menganalisis asuhan yang diberikan pada bayi Ny.N Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan rekam medik. Hasil: Bayi Ny.N mendapat asuhan intensif di Ruang NICU. Kesimpulan: Pemberian penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan prosedur.

 

Background: Congenital abnormalities can be defined as structural or functional abnormalities including metabolic disorders that are present at birth. This disorder can be caused by genetic or non-genetic factors. . The prevalence of birth defects in the UK is 2% and in South Africa it is 1.49%. In Lebanon the incidence rate of congenital anomalies is 2.4%.2 In Southeast Asia, the number of people with congenital abnormalities is quite high, reaching 5%. Meanwhile, in the case of asphyxia in Indonesia, the infant mortality rate is 27.4%. Objective: To observe midwifery care at NICU Room Method: The type of research used in this case study is descriptive research using primary and secondary data from anamnesis, physical examination, laboratory examination, and medical records. Results: Baby Mrs. N received intensive care in the NICU Room. Conclusion: The administration of the treatment was in accordance with the theory and procedure.

References

Arief ZR. 2009.Neonatus dan Asuhan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Dewi V.N.L, 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2020. Profil Kesehatan Nusa Tenggara Barat 2019. Mataram: Dinas Kesehatan Provinsi NTB

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2021. Profil Kesehatan Nusa Tenggara Barat 2020. Mataram: Dinas Kesehatan Provinsi NTB

Christianson, A., Howson, C. P., & Modell, B. (2008). March of Dimes releases premature birth report card: Kentucky receives “F’’’--KMA joins healthy babies coalition.” The Journal of the Kentucky Medical Association, 106(12), 557–558.

Hidayat. A.A.A.2012. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba medika

Irawan, H., & Kartika, I. (2014). Technique of Labiopalatoschizis Surgery. Cermin Dunia Kedokteran-215, 41, 304–308.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2021. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Laelatul. 2013. Asuhan Kebidanan Postpartum Dilengkapi dengan Asuhan Kebidanan Post Sectio Caesarea.Bandung : PT Refika Aditama

Lengkong, G. T., Langi, F. L. F. G., & Posangi, J. (2020). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Bayi Di Indonesia. Jurnal Kesmas, 9(4), 41–47.

Loho, Jilly Natalia.2013. Prevalensi Labioschisis Di Rsup. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2011 – Oktober 2012. Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 396-401

Manuaba, I. C. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC

Manurung. (2018). Angka Kejadian Labiopalatoskizis (Vol. 2).

Muslihatun, W. N. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rhiana Rukiyah dan Yulianti.2013.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta:TIM Sudarti dan Fauziah, 2012. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta: Nuha Medika

Sudarti dan Khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika

Suprapto, N., & karyanti, m. r. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. jakarta: media aesculapius.

Suryandari, A. E. 2017. Hubungan Antara Umur Ibu Dengan Klasifikasi Labioschisis Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Indonesia Jurnal Kebidanan, 1(1), 49-56.

Tarigan, I., Afifah, T., & Simbolon, D. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Bayi Di Indonesia: Pendekatan Analisis Multilevel. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 8(1), 103–118. https://doi.org/10.22435/kespro.v1i8.6879.103-118

Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: ECG

Wahid, A. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Kelainan Kongenital. Trans Info Media, Jakarta.

Wiknjosastro, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Buku Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

William and hopper., 2014. Understanding Medical Surgical Nursing (4th Edition). USA : Davis Company

Downloads

Published

2022-09-02

How to Cite

Pratiwi, I. G., Ekayani , N. P. K. ., & Fitriani, E. . (2022). Studi Kasus:Asuhan Kebidanan Neonatus Pada Bayi Ny.N Dengan Kelainan Kongenital Labiopalatoschizis, Polidaktili Disertai Asfiksia Berat . Indonesian Health Issue, 1(2), 207–216. https://doi.org/10.47134/inhis.v1i2.29

Issue

Section

Articles